Sabtu, 03 Maret 2012

ciptakan kehidupan ideal dengan kepedulian terhadap lingkungan

Kepedulian kita semua merupakan alternatif terbaik untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dengan cepat dan efektif. Dampak kepedulian bahkan dapat mengantarkan kita kedalam era kehidupan baru yang lebih aman dan nyaman dan menyenangkan bagi semua orang. Bayangkan kepedulian kita ini sebagai setetes air, itu mungkin tidak berarti. Tetapi bila tetes-tetes air dalam jumlah tak terbatas itu digabungkan, bukan tak mungkin tetes-tetes air itu menjelma menjadi samudra luas. Sebab kepedulian kita sekecil apapun jika dilakukan secara bersama-sama dan terus menerus dapat menciptakan perbedaan yang sangat besar di kemudian hari. Sebelum mengharapkan orang lain untuk bersikap lebih peduli, terlebih dahulu kembangkanlah kepedulian itu di dalam diri kita sendiri. Kepedulian akan semakin subur jika kita selalu menanamkan dalam pikiran bahwa kita adalah orang yang sangat peduli. Bila kita merasa orang yang sangat peduli, maka kita akan senang melakukan tindakan-tindakan kepedulian terhadap lingkungan maupun kemiskinan. Kepedulian terhadap lingkungan itu mungkin bentuknya sangat sederhana dan mudah dilakukan, misalnya memungut dan membuang sampah pada tempatnya atau mengolah sampah menjadi pupuk, hemat energi dan air, dan lain sebagainya. Jika terus dilakukan, maka lambat laun kepedulian itu akan menjadi nafas kita. Sehingga kita tidak akan merasa nyaman bila sehari saja tidak melakukan sesuatu yang baik bagi lingkungan. Pupuklah empati, yaitu kepekaan memahami situasi dan kondisi orang lain.
Jika kita fokus untuk selalu berempati, walaupun dalam bentuk sederhana misalnya dalam bentuk ucapan yang baik, perhatian, bantuan tenaga, pikiran, sedikit bantuan materi, dan lain sebagainya, maka kita akan merasa lebih bahagia. Pernah suatu hari master Cheng Yen, yaitu pendiri Yayasan Tzu Chi di Taiwan mengungkapkan pengalaman tersebut, "A person with a generous heart and compassion for all things leads the most blessed life. - Seseorang yang murah hati dan peduli pada berbagai hal maka hidupnya kelak akan lebih beruntung" katanya. Kita dapat mulai berempati kepada keluarga terlebih dulu. Kemudian kita baru berempati kepada saudara, teman, dan orang lain. Sekecil apapun kepedulian itu akan membuat orang lain merasa bahagia dan pada ujungnya dapat mempererat kasih sayang, persaudaraan dan kesetiakawanan. Bila dalam keseharian kita selalu menunjukkan kepedulian kepada lingkungan dan empati kepada orang lain, tak ubahnya setiap hari kita selalu mengingatkan orang lain agar bersikap peduli kepada orang lain dan memelihara lingkungan.
Sikap keseharian yang kita tunjukkan akan mempermudah kita membudayakan sikap peduli ini dalam lingkungan sekitar. Bukan tak mungkin suatu saat budaya kepedulian itu menular kepada lingkup yang lebih besar. Saya pernah mendengar tentang kekompakan seorang bapak dan anak membersihkan tanah kosong. Walaupun tidak dibayar, mereka selalu membersihkan sebuah tanah kosong di sebuah kompleks perumahan itu setiap hari. Kegiatan mereka mendorong warga komplek setempat melakukan hal serupa. Beberapa hari berikutnya lingkungan komplek perumahan tersebut menjadi lebih bersih, selain itu warga juga menjadi lebih kompak dan peduli satu sama lain. Berkenaan dengan upaya memupuk kepedulian orang lain, tindakan yang dapat kita lakukan adalah lebih fokus pada tindak kepedulian yang pernah dilakukan orang lain. Jangan segan untuk memberikan pujian kepada mereka. Sebab pujian akan menumbuhkan semangat mereka untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungannya serta lebih berempati kepada orang lain. Kepedulian ini memang lebih efektif dilakukan secara bersama-sama. Oleh sebab itu usahakan untuk melibatkan orang lain, misalnya mengajak orang lain berdiskusi dan mengabarkan setiap kemajuan dari hasil kepedulian yang telah dilakukan. Langkah ini selain efektif memotivasi orang lain supaya lebih peduli, tetapi juga cara untuk mendapatkan dukungan yang lebih besar dalam melakukan aksi-aksi kepedulian. Mungkin terasa sulit untuk memulai. Tetapi dengan semangat untuk berbagi kehidupan dan menciptakan kehidupan yang lebih baik, maka kita pasti mampu melakukan tindak kepedulian. Selain itu, saya sangat yakin bangsa Indonesia memiliki kepedulian yang tinggi kepada orang lain dan lingkungan. Sebagaimana kita ketahui antusiasme masyarakat selalu besar dalam menggalang dana dan memberikan bantuan untuk para korban bencana alam di Padang, Jawa Barat, dan berbagai tempat di Indonesia. Terlebih tehnologi informasi saat ini sudah sangat maju untuk menggalang aksi-aksi kepedulian ke berbagai wilayah secara cepat. Mengutip kata-kata bijak sang Buddha, "Thousands of candles can be lit from a single candle, and the life of the candle will not be shortened. Happiness never decreases by being shared. - Ribuan dapat dinyalakan dari sebuah lilin saja, dan kehidupan lilin itu juga tidak akan menjadi lebih singkat. Jadi Kebahagiaan itu juga tidak akan berkurang nilai dan rasanya jika dibagi kepada orang lain." Tentu saja semangat dan tindakan kepedulian kita berdampak baik bagi kehidupan kita semua. Tak perlu membayangkan tindakan muluk-muluk, untuk menciptakan perubahan positif atau mengatasi masalah-masalah yang sedang mengintai kehidupan kita. Kita hanya perlu bersikap konsisten peduli kepada keluarga dengan cinta dan kasih sayang, kemudian peduli pada orang lain dan lingkungan dalam keseharian. Kepedulian betul-betul alat yang sangat efektif untuk menciptakan kehidupan ideal, melindungi dan memberi harapan bagi generasi masa depan. Mulailah bersikap peduli dari diri sendiri, dari rumah dan lingkungan sendiri, dari hal yang paling sederhana, dan sejak saat ini juga!

Peduli Lingkungan Bersama @operasisemut

Banyak orang yang belum menyadari betapa pentingnya menjaga kebersihan. Ketidakdisiplinan dalam membuang sampah tak pada tempatnya, selain membuat lingkungan kotor, juga bisa menyebabkan banjir.
Hal inilah yang disadari oleh Operasi Semut. Lahir sebagai pemenang terbaik program #BeraniMengubah kategori lingkungan bersama Coca Cola Indonesia. Gerakan berfilosofi hidup seperti semut yang senang berkoloni dan suka bergotong royong ini mengajak siapa saja untuk memungut sampah secara massal.
Bertujuan ingin memberikan kontribusi terhadap lingkungan, Operasi Semut hadir karena keprihatinan banyak orang yang merasa tak nyaman karena lingkungan sekitar dipenuhi sampah.
Kegiatan perdana Operasi Semut atau #opsemperdana akan diadakan pada 11 Maret 2012 di seputaran Bunderan Hotel Indonesia (BHI) hingga Monas. Meskipun baru diadakan di Jakarta, kedepannya Operasi Semut akan diadakan di hutan, sungai, pantai, taman, dan tempat wisata.
Jika Anda termasuk salah seorang peduli terhadap lingkungan serta ingin berkontribusi dengan gerakan ini, bergabunglah dengan Operasi Semut melalui Facebook dan follow @operasisemut untuk mendapatkan info lebih lanjut.

PENINGKATAN KESADARAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN

Sejalan dengan kemajuan dan perkembangan jaman, masyarakat dunia sangat prihatin terhadap terjadinya kerusakan lingkungan hidup yang semakin meluas. Problema lingkungan hidup yang rumit seperti : kerusakan ekosistem, kepunahan spesies, peningkatan kadar gas CO2 di udara sampai kerusakan hutan merupakan berita yang tidak mengejutkan lagi. Sekolah, merupakan salah satu lembaga dengan potensi strategis untuk pembinaan kesadaran generasi muda tentang problema lingkungan hidup. Selama ini misi pendidikan lingkungan hidup di sekolah disisipkan melalui proses pembelajaran IPA/IPS yang masih bersifat ”Text-book Oriented” dan tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam memahami kompleksitas masalah lingkungan hidup. Pengintegrasian kegiatan pembelajaran berbasis berita ke dalam pembelajaran IPA merupakan solusi ideal sebagai salah satu strategi peningkatan kesadaran/kepedulian siswa terhadap masalah-masalah lingkungan hidup. Fokus kegiatan pembelajaran berbasis berita adalah pemberdayaan IPA yang berwawasan lingkungan. Tujuan penerapan Model Pembelajaran Berbasis Berita ini untuk (1) membangkitkan kesadaran siswa sedini mungkin terhadap masalah-masalah lingkungan hidup, (2) memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar dan terlibat langsung dalam upaya penyelamatan lingkungan, (3) meningkatkan informasi, motivasi dan keterampilan siswa untuk menyelamatkan lingkungan hidup, (4) meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sadar, peduli dan termotivasi bertindak untuk menyelamatkan lingkungan dan (5) melembagakan secara serius model pendidikan lingkungan yang formal di sekolah. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Berita ini dilaksanakan di kelas VIII A dan VIII B SMP Negeri 2 Mungkid, Magelang, Semester 1 tahun pelajaran 2006 / 2007 dengan jumlah siswa 80 anak yang terdiri dari 46 putera dan 34 puteri. Secara keseluruhan penelitian ini berlangsung melalui 3 tahap yaitu : (1) mendeskripsikan tingkat kesadaran siswa terhadap masalah lingkungan hidup dan model pendidikan lingkungan yang selama ini berlangsung di sekolah., (2) perumusan paket panduan model pembelajaran berbasis berita untuk pendidikan lingkungan hidup di sekolah dan (3) program aksi model yaitu penerapan model pembelajaran di kelas. Berdasarkan data hasil penelitian, frekuensi jawaban siswa terhadap aksi merusak lingkungan semakin bervariasi dalam arti alternatif jawaban yang dipilih menjadi semakin banyak dari siklus 1 ke siklus-siklus berikutnya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa terhadap kompleksitas masalah lingkungan hidup semakin meningkat. Kondisi ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis berita berpengaruh positif untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap masalah lingkungan hidup. Berdasarkan kesimpulan pada penelitian ini disarankan kepada setiap guru untuk mengadopsi model pembelajaran berbasis berita sebagai salah satu model pembelajaran dalam setiap kali mengajar di kelas. Harapan peneliti semoga Model Pembelajaran Berbasis Berita ini dapat membangkitkan semangat guru untuk dapat memotivasi siswa agar memiliki kesadaran dan kepedulian tinggi terhadap problema lingkungan hidup sehingga pada akhirnya dapat termotivasi untuk bertindak menyelamatkan lingkungan hidup.

Jumat, 02 Maret 2012

Meningkatkan Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan Hidup

Setiap jenis mahluk hidup ciptaan Tuhan di dunia untuk keberhasilan hidupnya  memerlukan kondisi lingkungan tertentu yang diperlukan  untuk kelangsungan hidupnya, yang semuanya itu telah disiapkan oleh Tuhan YME.
Lingkungan hidup itu meliputi factor-faktor lingkungan fisik, lingkungan kimia dan lingkungan biologis, baik di dalam tanah, di dalam air maupun di udara, yang umumnya diperlukan  untuk bernafas, makan, tumbuh dan berbiak. Apabila kondisi factor-faktor lingkungan tersebut terganggu (berubah dari kondisi yang diperlukan) maka banyak jenis yang kondisi kehidupannya dapat terganggu sehingga dapat mengancam kelangsungan hidupnya yang bisa menuju kearah kepunahannya.  

Perubahan kondisi lingkungan hidup dapat terjadi secara alami seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi yang telah kita alami  berkali-kali dan kita kenal sebagai bencana alam. Bencana gempa tektonik atau letusan gunung yang besar dapat menimbulkan tsunami sehingga  banyak mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup yang parah dan menelan banyak korban baik manusia maupun binatang dan tumbuhan.

Dari kenyataan kerusakan kondisi lingkungan hidup dapat pula terjadi karena ulah manusia yang tidak terkontrol dengan baik, sehingga  banyak hutan yang rusak, banyak jenis binatang maupun tumbuhan  yang punah atau banyak menurunkan populasinya. Juga sering terjadi banjir bandang,  tanah longsor, kebakaran  di hutan dan kota serta pencemaran lingkungan, seperti yang sering dipublikasaikan lewat radio, media masa (koran) dan TV sekarang ini. Pencemaran lingkungan hidup umumnya masih banyak terjadi sebagai akibat amat rendahnya kepedulian masyarakat terhadap pentingnya pemeliharaan lingkungan.

Amat banyak  pemilik  perusahaan  industri yang tidak memperhatikan bahan kimia buangan sisa industri  yang dibiarkan mengalir ke  sungai disekitarnya, sehingga  menimbulkan pencemaran   yang dapat mengganggu kesehatan  kehidupan fauna ikan  dan  masyarakat  yang ada di sekitarnya. Ini adalah pencemaran kimia.

Banyak pula  pencemaran  organis  yang berasal  dari  sisa bahan organis buangan (sampah  sisa makanan dll yang berasal rumah tangga penduduk dan pasar, sehingga terjadi banyak timbunan yang menimbulkan  pembusukan  lumpur  organis berbau tak sedap, yang mengakibatkan mudah terjadinya pendangkalan dan penyumbatan pada banyak selokan (saluran / kanal air) di banyak perkotaan  dan pedesaan. Hal ini dapat  menimbulkan terjadinya genangan  air di jalan maupun pekarangan rumah tangga pada musim hujan, sehingga mempermudah terjadinya kerusakan jalan  dan infrastruktur yang lain.     


Jika  kita  memperhatikan  kondisi lingkungan   hidup kita di Indonesia sekarang ini,  amat banyak  yang mengalami kerusakan  sebagai akibat  karena  masih amat  sedikitnya  jumlah penduduk  kita yang  mengerti dan peduli  terhadap  upaya  pengelolaan  lingkungan hidup yang  baik dan bijak. Bahkan masih amat banyak  masyarakat kita  yang  tergolong pengusaha kaya  yang  kegiatannya  masih tetap berperan sebagai perusak lingkungan hidup dengan melibatkan orang-orang  miskin yang  tidak  mengerti masalah lingkungan hidup karena hanya butuh uang  untuk menghidupi keluarganya atau dirinya sendiri. Para pengusaha  sebenarnya  sudah banyak yang mengerti  tentang konservasi  yang  dilakukan Pemerintah, tetapi  tetap  tidak punya kepedulian terhadap pentingnya pengelolaan  lingkungan hidup yang  kerusakannya sudah makin  memprihatinkan. Kelompok  penganggur  dan  miskin  yang jumlahnya masih jutaan sebenarnya  punya  potensi untuk membantu pengelolaan lingkungan hidup.     

Dari kebiasaan hidupnya sehari-hari, mereka kini adalah tergolong kelompok perusak lingkungan hidup di perkotaan maupun di pedesaan, sebagai pencemar lingkungan.. Daripada  hidup mereka hanya  bergantung  pada  kebiasaan meminta-minta atau mencuri dan menipu dll yang bernilai negatif  alangkah baiknya jika mereka   dilatih dan  diberi tugas pekerjaan harian oleh Pemda sebagai pembersih dan pelihara lingkungan hidup di pedesaan dan perkotaan dengan melibatkan  kepala desa sebagai pengawas, dengan upah  yang standard (minimal cukup untuk makan-minum harian) yang dananya berasal dari Pemerintah dan  bantuan amal wajib dari penduduk serta para pengusaha setempat.

Adapun  pengelolaan dananya juga dilakukan oleh Pemda. Dengan cara demikian  upaya Pemerintah  untuk  meningkatkan kesejahteraan  para kelompok miskin dan penganggur  serta upaya memelihara lingkungan hidup di perkotaan maupun di pedesaan dapat terwujud. Pekerjaan yang dilakukan  dapat  diutamakan membantu   pemeliharaan kebersihan jalan dan selokan  (saluran air) di perkotaan dan di pedesaan.    

Pemerintah sekarang telah punya program membantu perawatan  para kelompok  masyarakat  miskin yang menderita   sakit. Dengan  melibatkan mereka  dalam kegiatan  harian sebagai tenaga yang  membantu pembersihan dan pemelihara lingkungan hidup di wilayah tempat tinggalnya ,  kegiatan  ini dapat  dipandang  sebagai balasan  positif  mereka  yang   mendapatkan hak bantuan  perawatan  jika  mereka.menderita  sakit.

Demi terwujudnya  pelayanan  yang berkualitas baik  terhadap mereka kelompok  miskin dan penganggur,  setiap kelurahan  harus memiliki data  yang lengkap  dan jelas  nama dan  jumlah mereka  yang tergolong  kelompok  tersebut. Bagi mereka  yang telah berubah  kondisinya  tidak  lagi menjadi kolempok  miskin   mereka harus lapor  ke kelurahan  lewat  Ketua RW dan informasi  datanya harus  tercatat  di setiap kelurahan demi  menghindari terjadinya kasus korupsi.

Apabila  program ini dapat  dikembangkan  diseluruh  wilayah Indonesia ,  lingkungan hidup kita di perkotaan dan  di  pedesaan  akan terpelihara dengan baik  dan  kesejahteraan  rakyat  akan mengalami  peningkatan.         

Kepedulian Terhadap Kelestarian Lingkungan Dimulai Dari Diri Sendiri

Program go green yang telah lama tercetus sebagai gerakan global telah berangsur-angsur membangkitkan kesadaran serta antusiasme masyarakat Indonesia untuk turut berpartisipasi. Hal ini dapat dilihat dari munculnya beberapa komunitas proaktif seperti Bike to Work dan tentu saja Go Green Indonesiaku.
Pemerintah pun menyikapi kecenderungan positif ini dengan dukungan-dukungan yang diwujudkan lewat program-program seperti ‘Gerakan Menanam Sejuta Pohon’, kebijakan memerangi penebangan liar serta konsep Green Economy.
Hasilnya, dalam beberapa tahun terakhir masyarakat Indonesia pun semakin sadar akan pentingnya kelestarian alam semesta dan semakin termotivasi untuk turut mengambil bagian dalam organisasi, komunitas maupun gerakan-gerakan bermotif go green.
Meski demikian, kecintaan kita terhadap bumi sebenarnya tidak melulu harus diwujudkan lewat sebuah kegiatan massal yang terorganisir. Bahkan untuk membangun kesadaran yang lebih besar lagi sebenarnya kita justru perlu memulai menerapkan gaya hidup ramah lingkungan itu dari lingkup yang paling kecil: lingkup pribadi.
HP Proliant Living Green sadar betul akan pentingnya memupuk semangat cinta lingkungan dalam jiwa tiap-tiap pribadi. Karena itu, lewat sebuah kontes foto bertema “Green Living,” HP Proliant berupaya memberi ‘penghargaan’ tersendiri bagi orang-orang yang telah berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang hijau.
Berikut ini adalah contoh-contoh pribadi yang telah mewujudkan kepedulian mereka terhadap kelestarian lingkungan dalam keseharian mereka: